Jumat, 24 Mei 2013

Terimakasih Bapak Ibuk

Hai hai, mau posting lagi :3

Kemaren tanggal 21 dan 23 Mei 2013 adalah hari yang unforgettable. Kenapa? Karena hari itu hari istimewa. Tapi maaf di postingan kali ini bukan berarti aku memihak pada satu kegiatan. Atau semacamnya. No! Aku hanya sekedar bercerita aja kok;)

Oke, jadi gini, kanthi #31 mau di kasih sesuatu yang emang sesuatu. sama.... sama siapa ya? Sama bapak ibuk. Iya, bapak ibuk kita dan selamanya akan jadi bapak ibuk. Disini aku emang menyamarkan mereka jadi bapak ibuk. Bukan menyamarkan ding, tapi emang kita menganggap mereka bapak ibuk kita. Bapak ibuk itu sosok yang emang kita kagumi dari sisi manapun. Beliau-beliau yang membuat kami bisa berdiri jauh lebih baik dari sebelum kami dibentuk secara resmi. Walau (sekarang) kami jauh dari kata sempurna, bapak dan ibuk tetap ada disamping kita.

Nah, tanggal 21 & 23 itu hari dimana kita kumpul bareng bapak dan ibuk buat terakhir kalinya. Terakhir kali dilapangan bisa fullteam. Dan dihari terakhir itulah mereka memberi kami bekal. Bekal yang akan terus menerus kami bawa sampai kami punya anak bahkan cucu. Kami yang akan meneruskan bekal itu. Senang dicampur sedih tentunya.

Bapak dan ibuk memberikan bekal dengan tulus dan kami diminta harus jauh lebih baik dari mereka yang sudah mendekati titik sempurna. Kami harus bisa. Iya harus dan kami akan terus berusaha untuk bisa.

Dalam dua hari itu, kami dibimbing, dibina dengan cara yang berbeda tapi bertujuan sama. Ya intinya hari itu nggak akan bisa terlupakan. Hari itu hari terakhir kami melihat bapak dan ibuk kumpul bersama dan mengepakkan sayap setinggi mungkin, layaknya falcon mengepakkan sayapnya.

Wibawa mereka, menggugah kami untuk bangkit dari segala keburukan. Nasehat dan semangat mereka yang membuat kami bisa menggebrak lebih baik. Dan ditanggal 23 Mei mereka banyak berpesan pada kami untuk meneruskan karya mereka untuk meneruskan apa yang ada didalam mereka, Bapak Ibuk.

"Hari ini hari terakhir kita ngelatih kalian, dek. Sampaikan salam kami untuk bapak ibuk" -danton satu putra- "Weh bapak ibuk e kan awakdewe" -salah satu anggota pasukan putra- "Ya intinya ini hari terakhir kita kumpul bareng. Dijaga baik - baik semuanya" -danton satu putra- "Kabeh follow aku, mengko aku nek ra ndelok rupo-rupo koyo kowe neng *sensor* (menyebut salah satu event) tak unfollow kabeh. Tak block nek perlu." -satu dari 3 penjuru kecil putra-

Perasaan yang campur aduk. Perasaan yang nggak karu - karuan. Aduh aku bingung memaparkannya. Ah nggak tau lah, aku bingung. Intinya, selamat menempuh jalan yang baru Bapak Ibuk. Semoga Bapak Ibuk sukses selalu dijalan yang baru. Doakan kami agar bisa menjadi lebih dari Bapak dan Ibuk. Kepakan sayap kami harus bisa lebih sempurna,bukan? Doa kami,anak anakmu, akan selalu mengalir karna Bapak dan Ibuk yang mengajarkan.

Sekarang giliran kami yang belajar untuk berdiri sendiri tanpa ada topangan. Doakan kami semoga kami bisa berdiri tanpa Bapak Ibuk yang biasanya ada dibelakang kami untuk membantu kami berdiri dan terbang tinggi.

Terimakasih bekalnya, kami akan jaga bekal itu sampai generasi berikutnya. Bila ada waktu semoga bisa kembali berkumpul dengan Bapak Ibuk, beserta eyang - eyang kami yang sudah sukses mengepakkan sayap. Terimakasih sekali, Pak, Bu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar